Forum Backlink Ramadlan
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Latest topics
» Ucapan Menyambut Bulan Ramadlan
Bahaya Jika Gaya Raffi Diikuti Pengikutnya EmptyMon Jun 24, 2013 11:47 pm by leonar

» Panduan Puasa Ramadlan di Bawah Naungan Al-Qur`an dan As-Sunnah
Bahaya Jika Gaya Raffi Diikuti Pengikutnya EmptyThu Jun 20, 2013 11:27 am by leonar

» Keretamini.com Pabrik Kereta Mini No 1.Ready Stock
Bahaya Jika Gaya Raffi Diikuti Pengikutnya EmptyFri May 03, 2013 1:09 pm by leonar

» Cara Membuat & Menampilkan Rating Bintang Di Google
Bahaya Jika Gaya Raffi Diikuti Pengikutnya EmptyFri May 03, 2013 1:05 pm by leonar

» Obat Insomnia
Bahaya Jika Gaya Raffi Diikuti Pengikutnya EmptySat Apr 20, 2013 12:03 am by leonar

» Madura Sampang Dipermalukan atau Madura Sampang Memalukan
Bahaya Jika Gaya Raffi Diikuti Pengikutnya EmptyFri Apr 19, 2013 11:58 pm by leonar

» Di Bawah Kepemimpinan Jokowi Banyak Pejabat yang Mengundurkan Diri,Siapa yang Salah
Bahaya Jika Gaya Raffi Diikuti Pengikutnya EmptyFri Apr 12, 2013 9:07 pm by leonar

» Wanita-wanita Mantan Bos Playboy Hugh Hefner
Bahaya Jika Gaya Raffi Diikuti Pengikutnya EmptyFri Apr 12, 2013 8:55 pm by leonar

» Pemabuk dan Pencemas Lebih Terkoneksi ke Facebook
Bahaya Jika Gaya Raffi Diikuti Pengikutnya EmptyFri Apr 12, 2013 8:39 pm by leonar


Bahaya Jika Gaya Raffi Diikuti Pengikutnya

Go down

Bahaya Jika Gaya Raffi Diikuti Pengikutnya Empty Bahaya Jika Gaya Raffi Diikuti Pengikutnya

Post by najhan Sun Mar 31, 2013 2:57 am

Bahaya Jika Gaya Raffi Diikuti Pengikutnya
BAGI bandar narkoba internasional, Indonesia dianggap ladang basah pemasaran barang haram itu. Harga beragam jenis narkoba di Indonesia, oleh para bandar juga dinilai cukup tinggi, dibandingkan dengan negara-negara lain.
Ada barang siap dikonsumsi, yang dipasok lewat jalur darat, laut, dan udara. Sebagian barang perlu diracik lagi di pabrik-pabrik skala kecil yang banyak didirikan di Indonesia.
Bagaimanakah Badan Narkotika Nasional (BNN) menekan peredaran narkoba di Indonesia? Berikut petikan wawancara wartawan JPNN.com, Ian Sigar, dengan Deputi Pemberantasan BNN Irjen (Pol) Benny Joshua Mamoto, di kantornya, Jakarta, Kamis (28/3).
Siapa pemain besar narkoba di Indonesia?
Pemain besar narkoba di Indonesia, tentunya kita tidak bisa menyebut nama. Karena semua itu akan menggangu proses penyelidikan. Tetapi sebagai gambaran saat ini mayoritas sindikat dikendalikan oleh sindikat Nigeria. Fakta menunjukkan, kebanyakan mereka adalah napi-napi yang ada di Lapas, baik Nusakambangan, Cipinang maupun di Lapas yang lain. Ini fakta yang kita temukan. Mereka berhubungan langsung dengan sindikat Nigeria yang berada di India.
Baru Narkoba itu dibawa kurir ke Malaysia sebagai negara transit terakhir baru masuk ke Indonesia. Tetapi juga tidak hanya Malaysia, Timor Leste menjadi tempat transit, Singapur juga menjadi tempat transit.
Adapun pintu masuknya adalah, kalau lewat udara melalui airport-airport internasional yang kecil. Kalau di Jakarta dan Bali sudah cukup ketat. Mereka memilih yang kecil, contoh Sam Ratulangi, Bandung kemudian Surabaya, kemudian Medan.
Kita temukan juga beberapa kota yang menjadi penerbangan langsung dari Malaysia. Sebagai contoh kita temukan di Makassar, Batam, dengan Air Asia entah penerbangan yang lain. Itu kalau udara.
Kalau laut mereka menggunakan pengiriman lewat kargo menjadi pilihan. Ketika mereka akan mengangkut dengan jumlah yang besar. Karena kargo di Indonesia ini yang dicek itu hanya 25 persen. Di pelabuhan Tanjung Priok, sekitar 2500-3000 konteiner per hari. Yang diperiksa hanya 25 persen. Ketika kami nangkap 1,4 juta butir ekstasi itu lolos melalui jalur hijau. Berarti tidak diperiksa. Tapi karena kita mendapatkan informasinya, jadi kita bisa telusuri.
Kemudian juga sindikat Irak dan Iran ada juga, Taiwan, Pakistan juga ada. Sindikat Irak dan Iran sudah merubah strateginya, tidak lagi menjadi kurir tetapi memasukkan dengan kurirnya negara lain, atau melalui jasa kiriman dan yang menerima bukan orang iran, tapi mereka yang mengendalikan.
Mengapa kasus narkoba tak bisa dihilangkan?
Amerika sebagai negara adi kuasa tidak bisa, apalagi Indonesia. Mereka saja dengan keuangan dan kemampuan tidak bisa sampai sekarang. Apalagi kita hanya dengan dana terbatas.
Mengapa sangat banyak terungkap pabrik narkoba di apartemen, perumahan dan sebagainya. Kok bahan baku pembuatan narkoba bisa masuk dengan mudah? Apa bea cukai tidak tahu?
Iya, mereka semula membangung namanya megalab, jadi pabrik-pabrik besar tapi berhasil diungkap. Akhirnya mereka mengubah, bukan megalab menjadi kitchen lab di Ruko, apartemen. Di Malaysia sudah diungkap sejumlah apartemen ternyata warga negara Iran membikin pabrik sabu.
Di Indonesia pun kita temukan di perumahan, di apartemen, kemudian di Ruko. Mereka membuat skala kecil, tetapi akumulasi dari beberapa tempat menjadi besar. Jadi cara mengurangi resiko kerugian. Kalau pabrik besar, sekali ditangkap habis. Kalau ini kan karena ada di beberapa tempat maka kalau ketangkap satu yang lain masih bisa berproduksi.
Nah untuk kaitannya dengan bea cukai, kita terus menerus bekerja sama dengan bea cukai, sharing informasi tentang modus. Ini yang paling penting, biasanya gini, kalau pertama kita temukan dia kurir, setelah kurir diperketat dia berubah menjadi jasa titipan. Saat ini pengiriman dari India melalui jasa pengiriman sudah 14 kali ditangkap lewat pos. itu dikemas dalam berbentuk jenis produk. Seperti dinamo di dalamnya isinya sabu, kemudian ada gantung baju, hanger ternyata plastiknya isinya sabu
Seberapa besar pasar narkoba Indonesia?
Pasar Narkoba di Indonesia saat ini kalau kita melihat dari angka penyalahgunaan sekitar lima juta orang. Sekarang bayangkan narkoba yang berhasil disita, itu tidak sampai lima persen. Yang lain lolos ke pasar, melalui jalur-jalur tertutup tadi.
Nah saat ini Indonesia dipandang oleh sindikat internasional ini sebagai pasar yang bagus. Karena permintaannya banyak. Harganya pun bagus dibanding negara-negara lain. Jadi akhirnya kita menjadi negara tujuan pemasaran.
Mengapa BNN kok ga pernah nyoba-nyoba parkir mobil tes urine di depan diskotek?
Operasi sedang berjalan. Beberapa kan sudah dijalankan. Kemudian ini akan kita terus gulirkan bersama dengan Polri, tidak hanya di Jakarta, di beberapa daerah sudah kita lakukan. Seperti di Batam sudah mulai jalan. Diharapkan kita terus cek, kita operasi juga razia, sehingga peredaran ini kita turunkan
Sekarang terkait kampung Ambon. Apa sulitnya berantas sarang narkoba di Kampung Ambon?
Kita harus belajar dari sejarahnya kampung Ambon. Kampung Ambon dulu bermula dari komunitas yang ada di Senin. Karena sering bermasalah di sana, pemerintah memindahkan ke sana. Dulu daerah itu terpencil, sekarang udah menjadi bagian dari kota. Ketika memindahkan, tidak serta merta menangani permasalahan,hanya pindah, taruh sudah. Padahal masyarakat ini harus dilihat akar masalahnya. Ujung-ujungnya akan bicara masalah ekonomi, masalah sosial. Pertanyaannya adalah, siapa yang harusnya menangani? Tentunya bukan kepolisian, bukan BNN. Bicara masalah kesejahteraan masalah ekonomi itu bukan BNN maupun Polri. Tapi pemerintah daerah. Jadi perlu menangani masalah kampung Ambon harus komperhensif pendekatannya. Ketika hanya mengandalakan represif, tidak akan selesai masalahnya. Semua pihak harus terlibat.
Sudah berapa kali BNN masuk ke kampung Ambon?
BNN masuk ke kampung Ambon itu ada satu program pemberadaayan masyarakat. Untuk melatih anak muda, ada melatih ketrampilan salon, bengkel dan sebagainya. Kita melatih keterampilan untuk mengubah profesi mereka menjadi profesi yang legal. Tetapi kembali, itu terbatas, dananya terbatas. Nah ini tentunya perlu peran dari pemerintah daerah. Kami dari pemberantasan strategi kami menangkap pemasoknya. Sudah beberapa pemasok yang ditangkap.
Kita sudah menangkap sekitar 10 orang lah yang memasuk barang ke dalam. Jadi proses kita adalah dengan memutus jaringan, menekan pasokan, sehingga peredaran di dalam itu bisa kita tekan.
Terkait operasi BNN di daerah-daerah, mana yang paling dianggap rawan?
Dari ranking kerawanan, DKI menjadi yang pertama. Kemudian daerah lain, tentunya daerah Riau itu rawan, Medan itu rawan, kemudian Makasar itu rawan kemudian Bali. Dan sekarang mulai berkembang di Lombok. Jadi suatu daerah ketika dibuka wisata internasional, jaringan juga ikut masuk.
Di mana saja jalur atau pintu masuk di seluruh daerah-daerah se Indonesia?
Jalur masuk tadi saya sampaikan, pertama melalui bandara internasional, itu kita bekerja sama dengan bea cukai. Membentuk namanya satgas interdiksi. Kemudian pelabuhan laut, kita tahu lewat kontainer, kemudian lewat jasa titipan. Jasa titipan ini bisa diangkut lewat udara, bisa dengan laut, bisa dengan darat. Seperti tadi, dari India itu lewat pos. Kemudian dari Belanda, itu bentuknya mesin, yang ditangkap direktorat empat berupa kompresor. Kalau kami BNN sudah mengungkap sebelumnya, lewat mixer, mesin mixer isi dalamnya kosong, diganti dengan ekstasi.
Apakah ada kerjasama dengan negara lain dalam pemberantasan narkoba?
Untuk menangani masalah narkoba, mau tidak mau kita harus bekerja sama dengan negara lain. Karena apa, sebagaian besar narkoba dari luar negeri, dari negara produsen, negara transit kemudian negara tujuan. Mau tidak mau kita harus sharing informasi dengan mereka. Termasuk kasus FA, penanganan aset di luar negeri kita harus bekerjasama dengan luar negeri.
Berapa aparat yang menjaga pintu masuk Indonesia?
Untuk pelabuhan resmi, di sana ada bea cukai, imigrasi, kepolisian dan BNN. Tetapi ketika itu masuk di pelabuhan tradisional atau istilahnya pelabuhan tikus, pelabuhan rakyat. Itu menjadi masalah tersendiri karena tidak ada aparat.
Kemudian, modus transaksi dari para bandar bagaimana? Apakah mereka lebih suka transaksi manual daripada transfer atau bagimana?
Untuk transaksi mereka modusnya adalah, barang dikirim dengan berbagai macam jalur serta modus, entah paket atau kiriman atau ditaru di suatu tempat, di tempat penitipan barang atau sebagainya. Itu untuk memutus jaringan ya. Transaksi keuangan dilakukan pertama, dengan M-Banking. Jadi para napi di penjara dengan moda handphone, dia bisa menggerakan rekeningnya ke mana-mana. Kedua rekening itu dibuka atas nama orang lain, bisa dari pinjam KTP orang dan orang itu tidak tahu kalau KTP itu dipakai untuk buka rekening. Bisa juga orang itu disuruh buka rekening, tapi meng-operate rekening oleh mereka.
Bagaimana BNN mencegahnya hal tersebut?
Mencegah hal tersebut, tentunya kita melakukan sosialisasi. Baik yang kita lakukan ke komunitas-komunitas masyarakat, tentunya peran media menjadi penting sekali ketika menyampaikan kepada publik. Informasi tentang modus operandi, sehingga masyarakat lebih waspada. Hati-hati kalau, dipinjem KTP-nya, itu untuk apa, kalau memang diperuntukan untuk buka rekening, dia harus tahu rekening itu untuk apa. Jangan samapi disalah gunakan kemudian digunakan untuk narkoba.
Apakah benar dana narkoba ada yang untuk pendanaan teroris?
Di Indonesia sudah terjadi, yaitu dalam kasus Fadli Sadama. Dia sudah divonis. Dia menyelundupkan sabu dari Malaysia ke Indonesia, hasil penjualan sabunya untuk membeli senjata di Thailand Selatan. Kemudian senjatanya diselundupkan ke Indonesia untuk mendukung aktivitas teror. Itu sudah terjadi di Indonesia.
Apakah ada juga politisi yang menggunakan dana dari hasil penjualan narkoba untuk berpolitik?
Tidak tertutup kemungkinan. Tidak tertutup kemungkinan uang-uang hasil penjualan Narkoba ini digunakan untuk kepentingan-kepentingan tertentu. Simbiosis mutualisme antara sindikat narkoba dengan kepentingan lain itu sangat dimungkinkan. Di luar negeri contohnya, dana hasil penjualan Narkoba untuk mendukung kegiatan separatis. Dana hasil Narkoba untuk kepentingan suksesi menjadi seorang wali kota atau gubernur atau kepala daerah. Ini contoh di luar negeri. Contoh yang terjadi di luar ini tidak menutup kemungkinan terjadi di Indonesia. Contohnya tadi soal teroris. Dulu tidak terpikir, tapi sekarang di Indonesia juga terjadi.
Apakah ada artis lain yang menjadi target BNN dalam penyalahgunaan narkotika dan obat-obat terlarang?
Ada. Ada.
Terus tanggapan Anda soal BNN dianggap tebar pencitraan saja dengan membekuk artis?
Saya ingin sampaikan strategi BNN dalam pemberantasan narkoba. Ketika kami ingin menekan pasokan, maka sasaran kami adalah jumlah barang bukti. Kalau ganja kami lari ke Aceh, ratusan hektar sudah kita musnahkan, ke Mandaling Natal sudah ratusan hektar kita musnahkan. Ekstasi 1,4 juta butir lewat kontainer dari Cina kita tangkap. Kalau bicara pasokan, bicara jumlah.
Ketika pemberantasan ingin menyasar di tingkat konsumen, tidak mungkin. Pasti jumlahnya maksmal berapa linting, berapa ons di tataran konsumen. Dalam kasus Raffi, kita mendapati dari hasil penyidikan di lapangan. Anak-anak muda para penggemar Raffi itu ingin mencontoh gaya hidup sang idola. Ini menjadi rawan ketika mereka mengikuti gaya hidup Raffi yang mengkonsumsi Narkoba.
Begitu banyak pengikut Raffi, maka dalam konteks itu, BNN melakukan penangkapan terhadap beberapa profesi yang sangat vital. Contoh, pilot kita tangkap, barang bukti 0,2 gram. Dapat penangkapan pilot, seluruh maskapai menargetkan pilotnya, sehingga sekarang diyakini tidak ada lagi yang pakai. Itu untuk mencegah pesawat jatuh dari pake Narkoba. Makanya kita tidak bicara jumlah barang bukti.
Hakim kita tangkap, masa dia memutus atas nama Tuhan Yang Maha Esa terus dia pake Narkoba. Sehingga keputusannya pasti ngawur. Raffi pengikutnya begitu banyak, kalau kita tahu dan kita tidak tindak. Nanti dikira hukum tidak berlaku pada dia.
Menyadari para pengikutnya bahwa itu salah, bahwa itu tidak bagus, bahwa itu merugikan, itu akan merusak masa depan dan merusak karier. Biarlah itu hikmahnya diambil oleh para pengikutnya supaya tidak mengikuti gaya dia. Jadi sekali lagi kita tidak bicara jumlah barang bukti, tapi efek dari penangkapan itu untuk mencegah.
http://forumkeadilan.com/bahaya-jika-gaya-raffi-diikuti-pengikutnya/

najhan

Jumlah posting : 16
Join date : 12.02.13

Kembali Ke Atas Go down

Kembali Ke Atas


 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik